Marie Sklodowska Curie adalah seorang ilmuwan wanita yang dilahirkan di Warsawa, Polandia pada tanggal 7 November 1867. ia lahir dalam keluarga pengajar. Ayahnya adalah seorang guru fisika. Sedangkan, ibunya adalah seorang kepala sekolah. Marie adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Awalnya ia bernama Manya Sklodowska. Kemudian, namanya berubah menjadi Mania, Marja, Marya.
Ia sangat cerdas dan memiliki ingatan yang kuat. Sehingga, pada usia 15 tahun ia lulus dari Sekolah Menengah dengan nilai tertinggi. Namun, ia tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi karena di Polandia pada saat itu gadis dilarang belajar di Universitas. Selain itu, ia juga tidak mempunyai cukup uang karena keluarganya miskin. Oleh karena itu, saat berusia 17 tahun ia menjadi guru privat untuk mendapatkan wang.
Dua tahun kemudian Marie tertarik untuk mempelajari sinar yang ditemukan oleh Henry Becquerel pada tahun 1896. Sinar tersebut mirip dengan sinar-X pada uranium. Setelah mempelajari sinar tersebut akhirnya pada tahun 1898 ia menemukan torium, polonium, radium, dan menciptakan istilah radioaktivitas. Kemudian, pada tahun 1903 ia bersama dengan Henry Becquerel dan Pierre Curie mendapat hadiah Nobel kimia karena menemukan polonium, radium, dan mengisolir radium yang kemudian dikembangkan menjadi bahan pembuatan nuklir.
Karena penemuannya ini Marie menjadi begitu terkenal di dunia. Namun, karena penemuannya ini pula ia terserang penyakit kanker darah. Saat menyelidiki dan memisahkan radium Ia terlalu banyak terkena sinar radioaktif. Akibatnya, ia menderita penyakit kanker darah dan meninggal pada tanggal 4 Juli 1934 di Savoy, Prancis pada usia 67 tahun.
Meskipun begitu, ia tetap dikenang sebagai wanita pertama di dunia yang menjadi guru besar di Sorbonne, ahli fisika, ahli kimia dan juga sebagai ilmuwan wanita yang begitu berjasa dalam menemukan bahan pembuatan nuklir. Selain itu, ia juga adalah orang pertama di dunia yang berhasil mendapatkan dua kali hadiah Nobel. Hadiah Nobel pertama untuk Fisika dan yang kedua untuk Kimia.
Setahun setelah meninggalnya Marie salah satu putrinya yang bernama Irene juga mendapatkan hadiah Nobel kimia bersama suaminya, Frederic Joliot, karena berhasil membuat unsur baru yang bersifat radioaktif. Sedangkan, putrinya yang lain bernama Eve menjadi terkenal karena menjadi penulis riwayat hidup Marie.
No comments:
Post a Comment