Tuesday, October 12, 2010

INFO : 30 Peratus Lelaki Berkemungkinan Mandul

Di antara masyarakat kita, hampir setiap masalah kemandulan selalu dihubungkaitkan dengan gangguan kesuburan pada perempuan. Akibatnya tidak sedikit lelaki yang menceraikan isterinya dan mencari perempuan lain yang dianggap dapat meneruskan keturunannya. Padahal dilihat dari faktanya tidak demikian.

Data pada saat ini menunjukkan bahwa 30 hingga 40 peratus ketidaksuburan dialami oleh 
lelaki dan bukan pada perempuan. Kenyataan menunjukkan bahawa satu pertiga peratus lelaki memiliki tendensi tidak dapat memberikan keturunan.

Orang dapat mengidentifikasi ketidaksuburan 
lelaki dari gejala gangguan fertilitas pada sperma. Sperma jarang bergerak-gerak, cacat atau jumlah kurang begitu banyak. Menurut WHO, kriteria gambaran sperma yang normal adalah di kalangan tentera minimal harus terdapat 20 juta sperma sihat yang bergerak aktif. Gangguan pada sperma dapat dikategorikan menjadi gangguan ringan, sedang dan berat.

Pada penelitian penentuan kesihatan, sperma harus diambil minimal dua kali. Pertama dalam ujian sperma yang masih segar dan kedua dalam penelitian ulang yang dilakukan dengan kurun waktu selama 3 bulan. Iaitu selang waktu yang diperlukan untuk pematangan sperma.
Pada keadaan normal, setiap detik akan terbentuk sekitar 1000 sperma. Pembentukan sperma dan pematangannya adalah merupakan suatu proses yang sangat kompleks yang memungkinkan terjadinya banyak kekeliruan info. Adapun proses pematangan sperma diatur oleh hormon kejantanan, testoteron.

Ada beberapa penyebab gangguan pembentukan sperma yang menentukan kesuburan
 lelaki, iaitu cacat awal pada testikel, varicosevein, infeksi pada saluran sperma atau kesalahan hormonal. Salah satu praduga penyebab hal tersebut adalah lingkungan yang mengandungi racun.

Lingkungan beracun ini dapat menurunkan kemampuan produksi sperma dan hal ini jarang sekali ditemui pada tahun 50-an. Sebuah studi di Skotlandia pada tahun 1995 yang melibatkan 500 
lelaki, menunjukkan hasil bahwa terdapat penurunan jumlah sperma sekitar 2% setiap tahun.

Satu dari tiga 
lelaki steril sangat sulit atau hampir tidak dapat untuk mengetahui penyebab dari gangguan fertilitasnya. Para ilmuwan percaya, bahawa salah satu faktornya adalah terjadinya kesalahan informasi pada duplikasi informasi genetik. Pada kisah ini diperkirakan terdapat sekitar 1000 gen rosak yang menentukan pembetukan sperma. Kerosakan berat yang utama adalah pengaruh kesalahan pada pusat pengaturan untuk pembetukan sperma yang terletak di daerah Y-kromosom.

Seorang peneliti dari Heidelberg, Jerman, Peter Vogt memulai penelitian untuk mencari kesalahan Y-kromosom pada lelaki yang tidak subur. Hasilnya, dia telah menemukan bahwa satu di antara sepuluh 
lelaki tak subur, terdapat kesalahan kecil pada daerah spermiogenese dari Y-kromosom dan dengan demikian banyak sperma yang rusak.

Saat ini telah dikembangkan test sederhana untuk mengetahui kesalahan Y-kromosom. Ilmuwan ini telah berhasil menjelaskan bagaimana banyak 
lelaki tak subur dan dengan demikian telah menghindari pemakaian macam-macam hormon dengan banyak kesan sampingan seperti yang selama ini digunakan untuk usaha peningkatan kesuburan.

Followers

Related Posts with Thumbnails